Bagaimana Pesawat Bisa Terbang? ya, mungkin itu sudah menjadi pertanyaan banyak orang tentang bagaimana bongkahan besi dengan berat sekian ton bisa melayang di udara dengan begitu bebasnya sedangkan kita yang cuma seberat sekitar 60 kilogram (cie berat badanku ideal hehe) itu mau loncat sekuat kuda pun akhirnya kembali ke tanah juga 😑 hmm..

Sempet dulu di kelas ditanya sama instruktur kami "kenapa pesawat bisa terbang?" Tanya beliau. Semua temenku terdiam dan mikir, gatau sebenernya mereka mikir apa tapi kayanya mikirin jawaban yang paling bener sih ya hehe.. akhirnya aku memberanikan diri untuk ngacungin tangan dan mencoba menjawab pertanyaan dari instruktur kami dengan mantap "karena tekanan di bawah permukaan sayap lebih besar daripada di atas sayap, pak!" Terus aku menunggu cemas dengan harapan beliau menerima jawabanku, lalu pak instruktur menjawab "pesawat itu bisa terbang karena 'diterbangkan'." "Gyahahahahahahaha..." Sekelas sontak tertawa dan menghadap ke arahku :"v

Jawaban dari pak instruktur adalah guyon tentunya tapi tidak salah juga karena kalau ditelaah lagi, sebenarnya jawaban sederhana 'diterbangkan' itu memiliki maksud yang lebih jauh dan akan aku bahas di bawah ini. 😮

Pada dasarnya pesawat memiliki 4 gaya yang bekerja terhadapnya, yaitu → thrust (dorong), lift (angkat), drag (tarik), dan weight (berat)

Apa itu thrust? thrust adalah gaya dorong yang dihasilkan oleh engine pesawat sehingga membuat pesawat melaju ke depan. Apa itu lift? lift adalah gaya angkat yang diterima pesawat apabila telah memiliki thrust dengan besar tertentu dan aliran wind yang cukup untuk melewati permukaan wing sehingga dapat mengangkat pesawat ke udara. Apa itu drag? drag adalah gaya hambat yang menyebabkan pesawat semakin berat untuk melaju.  Apa itu weight? weight adalah gaya berupa bobot dari pesawat itu sendiri yang disebabkan oleh adanya gravitasi.

Angin adalah material utama yang menyebabkan pesawat bisa melaju ke depan dan angin pula yang menyebabkan pesawat bisa terangkat ke atas.

Pertama, ketika engine pesawat menyala turbine akan berputar dengan sangat cepat dan menyedot sejumlah wind. Hal ini akan memberikan 70% energi untuk membuat pesawat melaju ke depan, sedangkan 30% energi lainnya didapatkan dari hasil semburan wind yang dibuang di belakang engine.

Dari angin yang 'dipekerjakan' di bagian engine inilah yang menyebabkan timbulnya thrust.

Kedua, ketika thrust telah didapatkan dalam jumlah yang cukup maka wind akan mengalir pada permukaan wing. Permukaan wing tidak cukup hanya sekedar flat atau rata saja agar pesawat dapat naik ke atas, perlu ada lengkungan yang disusun sedemikian rupa antara permukaan wing atas dan wing bawah. Lengkungan pada wing ini disebut dengan airfoil.

Aliran angin akan terpecah menjadi dua aliran di leading edge (ujung depan dari airfoil). Pada upper chamber (permukaan atas) yang berbentuk lebih cembung, aliran angin akan dibelokkan terlebih dahulu sebelum sampai pada trailing edge (ujung belakang airfoil) sehingga menyebabkan tekanan udara di atas menjadi rendah. Sedangkan pada lower chamber (permukaan bawah) yang berbentuk cenderung datar, aliran angin akan langsung berhembus menuju trailing edge tanpa hambatan sehingga membuat tekanan udara di bawah menjadi lebih besar dan inilah yang menimbulkan lift dan menyebabkan pesawat terangkat ke atas.

Lalu apa peran drag dan weight?

Drag dan weight adalah gaya yang berlawanan dengan 'pesawat bisa terbang' karena drag bersifat seperti rem yang menghambat laju pesawat dan weight bersifat seperti beban yang memberatkan pesawat untuk terangkat ke atas. Tapi kedua gaya itu ADA dan kita tidak bisa mengabaikannya. Perlu sebuah perlakuan yang diberikan untuk menangani kedua gaya tersebut, yaitu hanya dengan menguranginya. Bagaimana? sabar guys, karena akan aku bahas di postingan selanjutnya 👍

Dan itulah bagaimana pesawat 'diterbangkan' oleh 4 gaya yang mungkin belum kita sadari saat naik pesawat. SEMOGA BERMANFAAT