DRAG si Penghambat Pesawat? - Selamat Sore guys, kalian para pecinta dunia aviasi 😀. Setelah sebelumnya aku bahas bagaimana pesawat bisa terbang dengan dua gaya utama yaitu dengan Thrust dan Lift, di postingan kali ini aku akan menjelaskan tentang gaya lainnya yang bersifat 'menghambat' si pesawat. Yap, gaya itu adalah DRAG.

Ok kita akan bahas tentang DRAG. Secara bahasa drag sendiri diartikan sebagai hambatan pesawat terhadap udara, sehingga dari hambatan ini timbul gaya yang arahnya berlawanan dengan arah laju pesawat.

Ibarat kita sedang berboncengan di sepeda motor dan membawa papan triplek yang besar, saat motor melaju maka papan triplek akan tertiup oleh angin dan orang yang membawa papan triplek akan ikut terhempas ke belakang, gaya yang membuat papan triplek terhempas itulah yang disebut DRAG.

Kenapa papan triplek tidak kuat menahan tiupan angin hingga terhempas ke belakang? Itu karena sisi permukaan papan luas dan rata, sehingga aliran angin akan langsung 'meninju' permukaan papan dan terhempaslah papan tersebut. 😑

Bagaimana dengan drag yang menimpa pesawat? Jawabannya adalah Sama dengan perumpamaan papan triplek di atas. Drag akan membuat pesawat terhempas ke belakang jika tidak kuat menahan angin. Thrust yang besar akan menimbulkan Drag yang besar pula. Lalu bagaimana menyiasatinya?

Body pesawat didesain sedemikian rupa untuk dapat memecah angin sehingga pesawat dapat melaju dengan mulus ke depan. Semua bagian hidung pesawat (baca: Radom) yang merupakan bagian terdepan dibuat seolah bentuknya runcing agar angin dapat mengalir secara aerodinamis melalui body pesawat.

Desain airfoil juga sangat berpengaruh dalam mengurangi drag. Bentuk airfoil yang sedemikian rupa dapat memecah angin dan mengalirkannya melalui permukaan atas dan bawahnya dan mengurangi pengaruh drag. Bentuk airfoil bervariasi bergantung dari kebutuhan jenis pesawat.

Lalu kapan drag dibutuhkan oleh pesawat?

Ada satu kondisi di mana drag ini dibutuhkan oleh pesawat, yaitu saat pengereman. Yah tidak mungkin pesawat terus terbang dan melaju tanpa henti. Pastinya alat transportasi yang gagah ini juga perlu mendarat di mana pengereman memiliki andil yang besar di sini.

Pengereman pada pesawat berarti memperbesar drag, dan berikut cara - cara memperbesar drag:

1. Dengan membuka Spoiler dan Flap

Spoiler dan Flap berfungsi untuk menambah luas permukaan dari airfoil dan sebagai penghambat udara (airbrake). Secara otomatis Thrust akan berkurang dan kecepatan pesawat akan menurun.

2. Mengeluarkan Landing Gear

Landing Gear adalah salah satu device berisi roda pesawat yang digunakan untuk mendarat, sering kita lihat bahwa pesawat pasti mengeluarkan landing gear saat akan mendarat. Ternyata landing gear tidak hanya berfungsi sebagai roda yang menampung bobot pesawat, tetapi juga dapat berfungsi sebagai airbrake seperi spoiler dan flap dengan menambah luas permukaan pesawat sehingga aliran angin di bagian bawah terhambat oleh landing gear ini.

3. Reverse Thrust

Cara lain yang digunakan untuk melakukan pengereman pada pesawat adalah dengan reverse thrust. Bagian belakang pada jet engine akan membuka saat pesawat mendarat, udara yang disedot oleh engine untuk menghasilkan thrust akan diputar balik kembali ke depan untuk menambah drag sehingga pesawat akan melambat. Reverse Thrust ini memiliki peran terbesar dalam proses pengereman pada pesawat.

4. Autobrake

Terakhir adalah autobrake. roda pesawat pada landing gear akan direm dengan sistem hidrolik hingga pesawat berhenti. Autobrake hanya digunakan saat pesawat sudah melambat, karena jika autobrake digunakan saat pesawat masih berkecepatan tinggi akan menyebabkan pesawat tergelincir.

Sekian pembahasan tentang Drag, drag perlu dikurangi untuk tidak menghambat dan mengganggu alirang angin yang melewati pesawat, namun ternyata drag juga dibutuhkan saat proses pendaratan pesawat.😄