Di Indonesia yang merupakan negara kepulauan memiliki banyak sekali bandara yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Dari sekian banyak bandara yang ada di Indonesia, beberapa diantaranya memiliki arsitektur tradisional yang mencerminkan daerah dimana bandara tersebut berdiri. Berikut bandara-bandara berwajah tradisional tersebut:
1. Sultan Syarif Kasim II International Airport, Riau
Bandara ini dibangun dengan mengadaptasi arsitektur Islam dan budaya Melayu. Hal ini terlihat pada bagian tengah bandara yang dibangun menyerupai kubah masjid. Selain itu bentuk keseluruhan bandara juga dibangun menyerupai sayap burung Serindit yang menjadi ciri khas Provinsi Riau
2. Minangkabau Airport, Padang
Keunikan dari bandara ini juga terlihat dari atap bangunan yang seperti rumah tradisional Padang atau sering disebut dengan Rumah Gadang.
3. I Gusti Ngurah Rai Airport, Bali
Bandara ini sangat unik karena atap bangunannya mengadopsi dari gelombang pantai dan terasiring sawah yang melekung-lekung seperti gundukan-gundukan.
4. Lombok International Airport, Lombok
Bandara ini memberikan kesan unik di atapnya yang meneyrupai rumah adat tradisional suku Lombok.
5. Komodo Airport, Labuan Bajo
Secara keseluruhan bandara ini dibangun dengan merepresentasikan seperti lidah komodo yang merupakan ciri binatang khas Pulau Komodo.
6. Tambolaka Airport, Waikabubak Nusa Tenggara Timur
Keunikan dari bandara ini terlihat dari desain atap yang merepresentasikan seperti rumah adat tradisional Nusa Tenggara Timur.
7. Kalimarau Airport, Berau
Keunikan bandara ini terlihat dari bentuk arsitektur dan desain corak bangunan yang menyerupai penyu laut.
8. Mutiara SIS Al-Jufrie Airport, Palu
Bandara ini secara keseluruhan desain arsitekturnya menyerupai kerang dengan mutiara di dalamnya. Selain itu, nama bandara ini merupakan pemberian dari Soekarno, Presiden pertama di Indonesia.
9. Sultan Hasanuddin Airport, Makassar
Desain bangunan bandara ini seperti kapal Pinisi yang merupakan ciri khas kapal tradisional Makassar.
artikel ini dikutip dari masalah AVIASI
0 comments