forbes.com - vosizneias.com |
Jet engine atau mesin jet adalah sebuah jenis mesin pembakar penyedot udara yang sering digunakan dalam pesawat. Prinsip seluruh mesin jet pada dasarnya sama. Mereka mempercepat massa (udara dan hasil pembakaran) ke satu arah dengan memanfaatkan hukum Newton ketiga dan kemudian mesin akan mendapatkan dorongan ke arah yang berlawanan. Jika kita berkaca dari jaman ketika pesawat dengan mesin pertama kali diterbangkan, Pasti yang menjadi kendala adalah keramahan lingkungan serta konsumsi bahan bakar dari mesin itu sendiri.
Berikut rangkuman transformasi mesin pesawat terbang dari masa ke masa hingga saat ini yang tentunya lebih ramah lingkungan dan hemat fuel atau bahan bakar:
Berikut rangkuman transformasi mesin pesawat terbang dari masa ke masa hingga saat ini yang tentunya lebih ramah lingkungan dan hemat fuel atau bahan bakar:
TURBOJET ENGINE
Mesin Turbojet modern modular dalam konsep dan rancangan. Inti penghasilan tenaga utama, sama dalam seluruh mesin jet, disebut sebagai generator gas. Dan juga terdapat modul tambahan lainnya seperti gearset pengurang dorongan (turboprop/turboshaft), kipas lewat, dan "afterburner". Jenis alat tambahan dipasang berdasarkan penggunaan pesawat.
Mesin turbojet adalah mesin jet yang paling sederhana, biasanya dipakai untuk pesawat-pesawat berkecepatan tinggi. Contoh dari mesin ini adalah mesin Rolls-Royce Olympus 593 yang digunakan untuk pesawat Concorde. Versi lain adalah mesin Marine Olympus yang memiliki kekuatan 28.000 hp (horse power - atau setara dengan 21 MW) yang digunakan untuk menggerakkan kapal perang modern dengan bobot mati sebesar 20.000 ton dengan operasi berkecepatan tinggi.
Mesin turbojet adalah mesin jet yang paling sederhana, biasanya dipakai untuk pesawat-pesawat berkecepatan tinggi. Contoh dari mesin ini adalah mesin Rolls-Royce Olympus 593 yang digunakan untuk pesawat Concorde. Versi lain adalah mesin Marine Olympus yang memiliki kekuatan 28.000 hp (horse power - atau setara dengan 21 MW) yang digunakan untuk menggerakkan kapal perang modern dengan bobot mati sebesar 20.000 ton dengan operasi berkecepatan tinggi.
Mesin kategori ini sangat boros bahan bakar, dan tingkat kebisingan dari mesin pesawat ini sangat tinggi. Pabrik pembuatnya antara lain: Rolls Royce, General Electric, etc.
TURBOPROP ENGINE
Mesin Turboprop adalah mesin turbojet dengan turbin tambahan yang dirancang sedemikian rupa untuk menyerap semburan sisa bahan bakar yang sebelumnya menggerakkan kompresor. Pada praktiknya selalu ada sisa semburan gas dan sisa inilah yang dipakai untuk menggerakkan turbin yang dihubungkan ke reduction gear biasanya terletak di bagian mesin, memutar baling-baling. Jenis mesin ini irit bahan bakar untuk pesawat berkecepatan rendah/sedang dan terbang rendah (400 mil per jam/30.000 kaki). Melalui teknologi yang telah maju, selain irit juga menghasilkan tingkat kebisingan yang rendah dan mempu meluncurkan pesawat dengan kecepatan 400 mil per jam.
Contoh mesin turboprop yang populer adalah mesin Rolls-Royce Dart yang dipakai pada pesawat British Aerospace atau BAe Vanguard. Mesin jenis ini tenaganya diukur dengan total equivalent horsepower (tehp) atau kilowatt (kW)-shaft horsepower (shp) plus sisa daya dorong. Sebagai contoh, mesin Tyne dengan take-off power 4985 tehp (3.729 kW) sampai 6100 tehp (4.550 kW) merupakan mesin turboprop yang paling kuat dan irit bahan bakar. Untuk tipe mesin ini menggunakan propeller sehingga efisien untuk penerbangan jarak pendek dan menengah. Sehingga tentunya akan lebih irit pemakaiannya. Pabrik pembuatnya antara lain Pratt & Whitney Canada, Rolls-Royce, dan General Electric.
Contoh mesin turboprop yang populer adalah mesin Rolls-Royce Dart yang dipakai pada pesawat British Aerospace atau BAe Vanguard. Mesin jenis ini tenaganya diukur dengan total equivalent horsepower (tehp) atau kilowatt (kW)-shaft horsepower (shp) plus sisa daya dorong. Sebagai contoh, mesin Tyne dengan take-off power 4985 tehp (3.729 kW) sampai 6100 tehp (4.550 kW) merupakan mesin turboprop yang paling kuat dan irit bahan bakar. Untuk tipe mesin ini menggunakan propeller sehingga efisien untuk penerbangan jarak pendek dan menengah. Sehingga tentunya akan lebih irit pemakaiannya. Pabrik pembuatnya antara lain Pratt & Whitney Canada, Rolls-Royce, dan General Electric.
TURBOFAN ENGINE
Mesin Turbofan adalah mesin yang umum dari turunan mesin-mesin turbin gas untuk menggerakkan pesawat terbang baik komersial maupun pesawat tempur. Mesin ini sebenarnya adalah sebuah mesin bypass dimana sebagian dari udaranya dipadatkan dan disalurkan ke ruang pembakaran, sementara sisanya dengan kepadatan rendah disaluran ke sekeliling bagian luar ruang pembakaran. Udara tersebut sekaligus berfungsi untuk mendinginkan suhu ruang pembakaran. Mesin-mesin yang menggunakan tipe ini seperti: RB211 yang digunakan pada pesawat Boeing 747 dan GE CF6-80C2 yang digunakan pada pesawat DC-10 serta P7W JT 9D.
Beberapa mesin yang menggunakan jenis mesin turbofan adalah Rolls-Royce Tay pada pesawat Fokker F-100 (yang dijuluki mesin fanjet), mesin Adour Mk871 yang digunakan pada pesawat tempur tipe Hawk Mk. 100 dan Hawk Mk. 200, pesawat tempur Jaguar dan Mitsubishi F-1 yang digunakan Angkatan Udara Jepang. Kemudian dipakai oleh pesawat Airbus A340 dan mesin CFM56-3 yang dipakai pada Boeing 737-300/400/500 yang merupakan produk bersama antara GE dengan Snecma dari Perancis.
Beberapa mesin yang menggunakan jenis mesin turbofan adalah Rolls-Royce Tay pada pesawat Fokker F-100 (yang dijuluki mesin fanjet), mesin Adour Mk871 yang digunakan pada pesawat tempur tipe Hawk Mk. 100 dan Hawk Mk. 200, pesawat tempur Jaguar dan Mitsubishi F-1 yang digunakan Angkatan Udara Jepang. Kemudian dipakai oleh pesawat Airbus A340 dan mesin CFM56-3 yang dipakai pada Boeing 737-300/400/500 yang merupakan produk bersama antara GE dengan Snecma dari Perancis.
Pada pesawat militer, mesin turbofan yang digunakan antara lain adalah mesin TF39-1C yang dipakai pada F-16, GE F118 yang bertipe non-augmented turbofan yang digunakan pada pesawat Stealth Bomber Northtop Grumman B-2 dan Rockwell B-1 Lancer dengan mesin non-augmented turbofan GE F101. Mesin ini pembakarannya sangat efisien karena memanfaatkan udara lebih banyak dan tingkat kebisingan dari mesin ini sangat rendah. Mesin turbofan sendiri sekarang banyak dijumpai di pesawat-pesawat komersial modern. Pabrik pembuatnya adalah Rolls Royce, General Electric, CFM, Lyulka Saturn.
TURBOSHAFT ENGINE
Mesin Turboshaft sebenarnya adalah mesin turboprop tanpa baling-baling. Tenaga turbinnya dihubungkan langsung dengan Reduction Gearbox atau ke sebuah shaft (sumbu) sehingga tenaganya diukur dalam shaft horsepower (shp) atau kilowatt (kW).
Jenis mesin ini umumnya digunakan untuk menggerakkan helikopter, yakni menggerakkan rotor utama maupun rotor ekor (tail rotor), selain itu juga digunakan dalam sektor industri dan maritim termasuk untuk pembangkit listrik, stasiun pompa gas dan minyak, hovercraft, dan kapal.
Contoh mesin ini adalah GEM/RR 1004 bertenaga 900 shp yang diterapkan pada helikopter tipe Lynx dan mesin Gnome 1.660 shp (1.238 kW) pada helikopter Sea King. Sedangkan versi industri lain adalah mesin pembangkit listrik 25-30 MW Rolls Royce RB211 dengan 35.000-40.000 shp.
Melihat dari jenis mesin pesawat terbang tersebut, saat ini banyak mesin yang dikembangkan telah ramah terhadap alam sehingga tingkat kebisingan dari mesin pesawat tersebut lebih halus dan tidak menjadikan polusi kebisingan serta emisi yang dikeluarkan pun tidak terlalu banyak sehingga dapat mengurangi polusi udara.
Contoh mesin ini adalah GEM/RR 1004 bertenaga 900 shp yang diterapkan pada helikopter tipe Lynx dan mesin Gnome 1.660 shp (1.238 kW) pada helikopter Sea King. Sedangkan versi industri lain adalah mesin pembangkit listrik 25-30 MW Rolls Royce RB211 dengan 35.000-40.000 shp.
Melihat dari jenis mesin pesawat terbang tersebut, saat ini banyak mesin yang dikembangkan telah ramah terhadap alam sehingga tingkat kebisingan dari mesin pesawat tersebut lebih halus dan tidak menjadikan polusi kebisingan serta emisi yang dikeluarkan pun tidak terlalu banyak sehingga dapat mengurangi polusi udara.
Dikutip dari majalah AVIASI
0 comments